Minggu, 13 Mei 2012

Book Review: Ahmadinejad The Lion from Aradan


 
Sayyid Maulana Khan, 2007, Ahmadinejad The Lion from Aradan, Bandung: DAR! Mizan
About writer
Sayyid Maulana Khan adalah nama samaran dari penulis Arul Khan yang juga nama samaran. Dia bekerja sebagai media konsultan dan koresponden salah satu media luar negeri. Studi pascasarjana ia selesaikan di fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta dengan konsentrasi Ilmu Jurnalistik.
Tulisan-tulisannya, baik yang berupa esai, catatan perjalanan jrnalistik, cerpen maupun puisi tersebar diberbagai majalah dalam negeri maupun luarneegeri. Mantan redaktur majalah UMMI dan wartawan majalah GATRA ini juga telah menerbitkan karya-karya fiksi maupun nonfiksinya.
Saat ini, dia mengelola group diskusi kepenulisan novel di milis novelis@yahoogroups.com. Dia dapat dihubungi melalui e-mail di arulkhana@yahoo.com. Atau mengunjngai blognya di www.novelis.blogdrive.com.
Review
Mahmoud Saborjihan, inilah nama pertama yang diberikan oleh orangutua Ahmadinejad saat terlahir disebuah kota kecil bernama Aradan pada 28 Oktober 1956.Di sebuah kota penghasil karpet inilah orangtuanya Saborjihan bekerja tuk menghidupi keluarganya.
Namun, tiada berapa lama keluarga Mahmoud pindah ke Teheran, kota besar dengan kondisi lebih ramai daripada Aradan. Ditempat inilah kemudian nama Mahmoud Saborjihan diganti oleh orangtuanya dengan nama Mahmud ahmadinejad. Saat tumbuh menjadi anak remaja, ia rajin membantu orangtuanya berdagang.
Sejak kecil, Ahmadinejad terkenal dengna kepintarannya. Di bangku sekolah dasar, dia selalu mendapat ranking pertama. Begitu juga ketika menyelesaikan sekolahnya di Sa`adi dan Danesymand, peringkat teratas kerap menjadi langganannya. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan di Universitas Sains dan Teknologi Teheran pada 1976. Secara nasional, nama Ahmadinejad menduduki peringkat ke-120 dari puluhan ribu lululsan sekolah menengah yang mendaftar ke erguruan tinggi.
Ahamadinejad mendapatkan gelar sarjana di bidang transportasi pada 1984. Dua tahun kemudian, dia melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas yang sama dan akhirnya, pada tahun 1987 ahmadinnejad memperoleh gelar PH.d dalam bidang teknik dan mnajemen transportasi perkotaan.
Setelah itu, dia bekerja sebagai dosen, abik di almamaternya Universitas Sains dan Teknologi Teheran maupun di kampus lain seperti Universitas San`ati Syarif. Kepintarannya memabwa Ahmadinsejad dipercaya sebagai Penasehat Urusan Bidaya Menteri Pendidikan. Prestasi ini, jika ditambahkan dengan penghagaan yang didapat saat menjabat sebagai Gubernur Ardabil dan Walikota Teheran, membuktikan kalau Mahmoud ahmadinejad itu memeang pintar, dan juga orang yang banyak mempunyia banyak keahlian.
Sewaktu menjadi mahasiswa, selain dikenal sebagai aktifis kamps, ahmadinejad juga jago dalam berdebat. Banyak forum diskusi yang diikutinya untuk berbagai pengetahuan dan bertukar wawasan. Di samping itu, dia merupakan pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (Anjoman-e Eslamiye Danesyjuyan) dan sejak 1979 menadap amanah sebagai ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa yang terlibat dalam Dewan Pemantapan Pereratan Persatuan (Daftar-e Tahkim-e Vahdat). Lulus kuliyah, dia mendirikan dan menjadi anggota aktif Ikatan Teknisi Terowongan, anggota Insinyur Jalan dan Lalu Lintas Asia-Oceania, dan menjadi anggota Insinyur Iran.
Kepemimpinan Syah Pahlevi yang penuh dengan KKN di Iran, banyakmembuat gerah penduduk Iran. Perlawanan keras datang langsung dari Ruhullah Khomeini, seorang ulama besar Iran dengan tegas menyerukan Syah Pahlevi untuk turun pada 1963 dan diasingkan di Prancis.
Dari kalangan kampus sendiri, Mahmoud ahmadinejad merupakan salah satu pemuda yang terbakar dengan semangat revolusi yang dikumandangkan sang Imam. Dia menerbitkan sebuah majalah yang diberi nama Jiq va Dad (Rintihan dan Jeritan) yang berisi tidak hanya pemikiran pemimpin revolusioner Imam Khomeini semata, teteapi juga opini-opini Ahmadinejad serta rekan-rekan seperjuangannya yang lain tentang perlunya perubahan di Iran.
Akhirnya, kekuasaan Pahlevipun berhasil ditumbangkan dan Iran memasuki babak baru pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kita sering mendenganr kata-kata bijak, “Jangan tanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tetapi tanyalah apda yang telah kamu berikan untuk negara”. Mengetahui bahwa negaranya diserang oleh negara lain, yaitu Irak, Ahmadinejad tanpa pikir panjang lagi langsung bergabung dengan militer. Dia bergabung ke Pasukan Khusus Pengawal Revolusi Islam (Seppah-e Pasdaran-e Enqelab-e Eslami) yang mengantarnya menjadi Komandan Divisi Zeni serta Komandan Devisi tempur Provinsi Bagian Barat Iran. Pangkat terakhir Ahmadinejad adalah mayor sebelum akhirnya, perang usai pada 1988. Keterlibatannya dalam militer menunjukkan bahwa dia punya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara.
Tidak hanya menulis surat, ternyata menurut www.president.ir, yang namanya Ahmadinejad sejak kuliah memang suka menulis artikel, mulai dari artikel politik, sosial, budaya hingga ekonomi. Keahliannya ternyata terus diasah dan dikembangkan oleh Ahmadinejad hingga dia menjadi seorang wartawan. Dia sempat bergabung dengan surat kabar Hamshahri dan memegang jabatan sebagai managing director.
Melalui label Hamshari inilah, Ahmadinejad juga meluncurkan Neighborhood Hamshahri yang beredar di 22 area atau lokasi si sekitar Teheran. Dia juga menerbitkan Passangers, Diplomatic Hamshahri, Youth Hamshahri, Montly Hamshahri. Sebagai wujud kepeduliannya untuk kalangann pemikir, pelajar, mahasiswa, dan kaum cendikiawan Iran, Ahmadinejad juga menyediakan halaman ekstra untuk diisi oleh mereka yang diterbitkan bersamaan dengan surat kabar Hamshahri.
Saat menjabat sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad tidak segan-segan turun dari mobil hanya karena melihat sampah yang menumpuk di selokan. Seorang pemimpin yang baik adllah mereka yang bisa memberikan keteladanan keoanda banyak orang. Sewaktu masa-masa pemilihan Presiden iran, ahmadinejad dikenal sebagai calon yang miskin dan tidak punya modal. Bandingkan saja dengan calon lainnya, seperti Ali Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mehdi Karubbi yang punya banyak uang dan sudah dikenal oleh penduduk Iran karena sudah lama menjadi politikus.
Dalam jajak pendapat awal kampanye, dari delapan calon presiden yang bersaing, Ahmadinejad berada diurutan paling bawah. Bandingkan dengan Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, Ali Larijani, Mehdi Karrubi, Mohammad Bhager Galibaf, Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan mustafa Min, popularitas mereka selalu tinggi.
Siapa yang tak kenal dengan Ali Akbar hashemi Rafsanjani? Dia adalah mantan Presiden Iran periode 1989-1997. Namun ahmadinejad mendapat dukungan dari kalangan kampus, para pemuda, generasi kedua kaum revolusioner, kaum Abadgaran atau kaum pembangun yang menguasai majelis parlemen di Iran, dan tentau saja para penduduk miskin yang selama ini terpinggirkan di Iran.
Pemilu putaran pertama, nama Ahmadinejad berada di tempat ketiga setelah ali akbar Hashemi Rafsanjani dan Mehdi Karrubi. Akhirnya, rakyat iran memilih Ahmadinejad dengan perolehan 61% suara, sedangkan rafsanjani 35% suara. Hal ini membuktikan kalau money can’t buy anything dan yang namanya uang, tidak selamanya bisa mewujudkan apa yang kita inginkan. Ahmadinejad telah membuktikan from zero to hero. Mendiang Syah Reza Pahlevi yang digulingkan melalui Revolusi Islam pimpinan Imam Khomeini, mempunyai sejumlah istana megah. Namun saat kepemimpinan Ahmadinejad istana hanya dijadikan museum.
Ahmadinejad dan keluarganya menempati apartemen sederhana di kawasan menengah bawah di Nurmagi, tenggara Teheran. Apartemen dua tingkat ini memiliki beberapa kamar. Halaman parkirnya cukup unruk dua mobil. Rumah ini sudah ditempati sejak dia menjadi Walikota Teheran. Kesederhanan Sang Revolusioner tidak hanya terlihat dari kantornya. Kesederhanaan tersebut semakin lengkap denga caranya menerima tamu serta gaya dan kepribadannya. Beerbeda dengan dua presiden Iran sebelumnya Khatami dan Rafsanjani yang selalu memakai jubah kebesaran ala ayatullah. Sehari-harinya t pertama
Gaya kepemimpinan ahmadinejad yang merakyat dan merasakan langsung beban pendieritaan masyarakat, membawanya sebagai salah satu nominator walikota terbaik sedunia dlam World mayor 2005 sebelum menjabat sebagai presiden. Sebelumnya saat menjabat sebagai Gubernur Provinsi Ardabil selama tiga taun berturut-turut, dia menyabet gelar gubernur teladan. Kabarnya, setelah mengetahui dia masuk nominasi, ahamdinejad bekerja jauh lebih sibuk dari sebelumnya.
Penampilannya yang sederhana namun dalamnya berisi inilah Ahmadinejad. Ternyata dia menguasai 4 baasa yaitu Bahasa Parsi, Arab, Inggris, dan Prancis. Saat dilantik menajdi Presiden, ahmadinejad langsung melaksanakan program pengayaan uranium untuk penyediaan energi di Iran. Hal ini yang mengakibatkan pro dan kontra. Reaksi langsung dari negara barat berupa penolakan dan PBB pun ikut juga mengeluarkan seruan agar Ahmadinejad menghentikan pogram nuklir.
Semenjak menjadi presiden, Ahmadinejad mempunyai hobi baru, yaitu menulis surat. Surat pertama yang ditulisnya, ditujukan kepada Presiden AS George W Bush surat tertanggal 8 Mei 2006 itu menjelaskn tentang apa sebenarnya yang dilakukan Iran terhadap pengayaan uranium yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan positif. Suratnya hampir 18 halaman. Selanjutnya, Ahmadinejad juga menulis surat kepada Kanselir Jerman, Angela Markel, pada Juli tahun yang sama. Surat kedua ini berisi pandangan ahmadinejad tentang zionis, Israel dna penderitaan warga Palestina, dan tentu saja tentang tragedi pembantaian warga Yahudi di Jerman yang dikatanya sebagai mitos saja. Namun tidak ada satupun respn surat balasan.
Perjalanan likaa-likunya sebagai pemimpin dia jalani dengan sikap sederhana, tegas, dan kewibawaannya. Berbagai gosip dan fitnah pun pernah menghampirinya, anamun semuanya tidak terbukti dan tidak benar adanya. Akta pepatah semakin tinggi pucuk pohon, memang semakin kuat anginnya.
Presiden yang hobinya sepak bola ini menunjukkan kepemimpinannya yang moderat dan pemaaf. Dari kalangan pemuda, wanita sampai kalangan cendikiawanpun mengaguminya. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan Ahamadinejad diantaranya memberikan pinjaman lunak kepada pasangan muda, memberikan kebebasan bagi wanita untuk bekerja namun dengna catatan tetap harus mengurus keluarganya, memberikan keterbukaan penggunaan internet karena dianggapnya sangat positif dan adanya pelarangan untuk menyiarkan musik-musik barat yang dianggapnya hanya berisi kesenangan duniawi semata.
Presiden Ahamdinejad ini juga nge-blog dan ia luncurkan di www.ahmadinejad.ir sejak 13 Agustus 2006. Tampilaan blog didominasi warna putih dan banner.
Kami percaya, ketepatan penyebaran berita dan keterangan, penting bagi pertumbuhan politik dan kesadaran, seperti halnya hubungan baik diantara negara di dunia saat ini serta media merupakan sumber utama penyebaran keterangan berguna”
Saya menyarankan, kami berdebat dengan Tuan Bush, Presiden AS, di TV yang disiarkan langsung mengenai masalah-masalah yang terjadi, termasuk pandangn Amerika Serikat, juga Iran. Debat ini tidak bleh disensor agar pblik AS tahu apa yang sebenarnya terjadi”
Jika Anda benar-benar orang yang beriman, Tuhan akan memperlihatkan keajaiban kepada Anda”
Kenapa saya harus merasakan kenyamanan kalau rakyat di sekitar saya menderita kepanasan?”
Bagaimana seseorang mampu sisebut baik kalau sekian banyak orang miskin tidak terlihat olehnya?”
Dengan menjaga persatuan dan kewaspadaan, negara-negara Islam selayaknya mampu menggagalkan konspirasi-konspirasi yang bertujuan untuk memecahbelah umat Islam”
Kita membutuhkan persatuan dan persaudaraan. Dunia Islam memiliki segal potensi untuk maju. Kekayaan alam dan sumber daya manusia tersedia di negara-negara Islam”

Respon Pembaca:
Subhanallah...buku “Ahmadinejad The Lion from Aradan” luar biasa. Saya merasa termotivasi dan terinspirasi untuk menjadi seseorang pemimpin yang kelak lebih baik. Dalam buku ini menceritakan perjalanan lika-liku menjadi seorang pemimpin yang senantiasa memberikan keteladanan namun ada beberapa pihak yang berusaha menjatuhkannya namun Sang Revolusioner tetap tegar dan tangguh menghadapi gejolak kehidupannya.
Tampilan cover buku yang sederhana membuat saya tertarik. Bahasa yang digunakanpun mengalir dan enak dibaca, namun susunan ceritanya kurang runtut ataukah penulis sengaja menggunakan alur maju mundur agar lebih menarik? Namun demikian kekurangan tersebut telah terbalut dengan segala kelebihan bahasa yang komunikatif.

by. Tin Subekti Z. D
Wednesday, 28 July 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar