Sayyid
Maulana Khan, 2007, Ahmadinejad The Lion from
Aradan, Bandung: DAR! Mizan
About
writer
Sayyid
Maulana Khan adalah nama samaran dari penulis Arul Khan yang juga
nama samaran. Dia bekerja sebagai media konsultan dan koresponden
salah satu media luar negeri. Studi pascasarjana ia selesaikan di
fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Jakarta dengan konsentrasi Ilmu Jurnalistik.
Tulisan-tulisannya,
baik yang berupa esai, catatan perjalanan jrnalistik, cerpen maupun
puisi tersebar diberbagai majalah dalam negeri maupun luarneegeri.
Mantan redaktur majalah UMMI dan wartawan majalah GATRA ini juga
telah menerbitkan karya-karya fiksi maupun nonfiksinya.
Saat
ini, dia mengelola group diskusi kepenulisan novel di milis
novelis@yahoogroups.com.
Dia dapat dihubungi melalui e-mail di arulkhana@yahoo.com.
Atau mengunjngai blognya di www.novelis.blogdrive.com.
Review
Mahmoud
Saborjihan, inilah nama pertama yang diberikan oleh orangutua
Ahmadinejad saat terlahir disebuah kota kecil bernama Aradan pada 28
Oktober 1956.Di sebuah kota penghasil karpet inilah orangtuanya
Saborjihan bekerja tuk menghidupi keluarganya.
Namun,
tiada berapa lama keluarga Mahmoud pindah ke Teheran, kota besar
dengan kondisi lebih ramai daripada Aradan. Ditempat inilah kemudian
nama Mahmoud Saborjihan diganti oleh orangtuanya dengan nama Mahmud
ahmadinejad. Saat tumbuh menjadi anak remaja, ia rajin membantu
orangtuanya berdagang.
Sejak kecil, Ahmadinejad terkenal dengna kepintarannya.
Di bangku sekolah dasar, dia selalu mendapat ranking pertama. Begitu
juga ketika menyelesaikan sekolahnya di Sa`adi dan Danesymand,
peringkat teratas kerap menjadi langganannya. Kemudian, dia
melanjutkan pendidikan di Universitas Sains dan Teknologi Teheran
pada 1976. Secara nasional, nama Ahmadinejad menduduki peringkat
ke-120 dari puluhan ribu lululsan sekolah menengah yang mendaftar ke
erguruan tinggi.
Ahamadinejad
mendapatkan gelar sarjana di bidang transportasi pada 1984. Dua tahun
kemudian, dia melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas
yang sama dan akhirnya, pada tahun 1987 ahmadinnejad memperoleh gelar
PH.d dalam bidang teknik dan mnajemen transportasi perkotaan.
Setelah
itu, dia bekerja sebagai dosen, abik di almamaternya Universitas
Sains dan Teknologi Teheran maupun di kampus lain seperti Universitas
San`ati Syarif. Kepintarannya memabwa Ahmadinsejad dipercaya sebagai
Penasehat Urusan Bidaya Menteri Pendidikan. Prestasi ini, jika
ditambahkan dengan penghagaan yang didapat saat menjabat sebagai
Gubernur Ardabil dan Walikota Teheran, membuktikan kalau Mahmoud
ahmadinejad itu memeang pintar, dan juga orang yang banyak mempunyia
banyak keahlian.
Sewaktu
menjadi mahasiswa, selain dikenal sebagai aktifis kamps, ahmadinejad
juga jago dalam berdebat. Banyak forum diskusi yang diikutinya untuk
berbagai pengetahuan dan bertukar wawasan. Di samping itu, dia
merupakan pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (Anjoman-e Eslamiye
Danesyjuyan) dan sejak 1979 menadap amanah sebagai ketua perwakilan
IUST untuk perkumpulan mahasiswa yang terlibat dalam Dewan Pemantapan
Pereratan Persatuan (Daftar-e Tahkim-e Vahdat). Lulus kuliyah, dia
mendirikan dan menjadi anggota aktif Ikatan Teknisi Terowongan,
anggota Insinyur Jalan dan Lalu Lintas Asia-Oceania, dan menjadi
anggota Insinyur Iran.
Kepemimpinan
Syah Pahlevi yang penuh dengan KKN di Iran, banyakmembuat gerah
penduduk Iran. Perlawanan keras datang langsung dari Ruhullah
Khomeini, seorang ulama besar Iran dengan tegas menyerukan Syah
Pahlevi untuk turun pada 1963 dan diasingkan di Prancis.
Dari
kalangan kampus sendiri, Mahmoud ahmadinejad merupakan salah satu
pemuda yang terbakar dengan semangat revolusi yang dikumandangkan
sang Imam. Dia menerbitkan sebuah majalah yang diberi nama Jiq va
Dad (Rintihan dan Jeritan) yang berisi tidak hanya pemikiran pemimpin
revolusioner Imam Khomeini semata, teteapi juga opini-opini
Ahmadinejad serta rekan-rekan seperjuangannya yang lain tentang
perlunya perubahan di Iran.
Akhirnya,
kekuasaan Pahlevipun berhasil ditumbangkan dan Iran memasuki babak
baru pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kita sering mendenganr kata-kata bijak, “Jangan tanya apa yang
telah negara berikan kepadamu, tetapi tanyalah apda yang telah kamu
berikan untuk negara”. Mengetahui bahwa negaranya diserang oleh
negara lain, yaitu Irak, Ahmadinejad tanpa pikir panjang lagi
langsung bergabung dengan militer. Dia bergabung ke Pasukan Khusus
Pengawal Revolusi Islam (Seppah-e Pasdaran-e Enqelab-e Eslami) yang
mengantarnya menjadi Komandan Divisi Zeni serta Komandan Devisi
tempur Provinsi Bagian Barat Iran. Pangkat terakhir Ahmadinejad
adalah mayor sebelum akhirnya, perang usai pada 1988. Keterlibatannya
dalam militer menunjukkan bahwa dia punya rasa nasionalisme yang
tinggi terhadap negara.
Tidak
hanya menulis surat, ternyata menurut www.president.ir,
yang namanya Ahmadinejad sejak kuliah memang suka menulis artikel,
mulai dari artikel politik, sosial, budaya hingga ekonomi.
Keahliannya ternyata terus diasah dan dikembangkan oleh Ahmadinejad
hingga dia menjadi seorang wartawan. Dia sempat bergabung dengan
surat kabar Hamshahri dan memegang jabatan sebagai managing director.
Melalui
label Hamshari inilah, Ahmadinejad juga meluncurkan Neighborhood
Hamshahri yang beredar di 22 area atau lokasi si sekitar Teheran. Dia
juga menerbitkan Passangers, Diplomatic Hamshahri, Youth Hamshahri,
Montly Hamshahri. Sebagai wujud kepeduliannya untuk kalangann
pemikir, pelajar, mahasiswa, dan kaum cendikiawan Iran, Ahmadinejad
juga menyediakan halaman ekstra untuk diisi oleh mereka yang
diterbitkan bersamaan dengan surat kabar Hamshahri.
Saat
menjabat sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad tidak segan-segan
turun dari mobil hanya karena melihat sampah yang menumpuk di
selokan. Seorang pemimpin yang baik adllah mereka yang bisa
memberikan keteladanan keoanda banyak orang. Sewaktu masa-masa
pemilihan Presiden iran, ahmadinejad dikenal sebagai calon yang
miskin dan tidak punya modal. Bandingkan saja dengan calon lainnya,
seperti Ali Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mehdi Karubbi yang punya
banyak uang dan sudah dikenal oleh penduduk Iran karena sudah lama
menjadi politikus.
Dalam
jajak pendapat awal kampanye, dari delapan calon presiden yang
bersaing, Ahmadinejad berada diurutan paling bawah. Bandingkan dengan
Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, Ali Larijani, Mehdi Karrubi, Mohammad
Bhager Galibaf, Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan mustafa Min,
popularitas mereka selalu tinggi.
Siapa
yang tak kenal dengan Ali Akbar hashemi Rafsanjani? Dia adalah mantan
Presiden Iran periode 1989-1997. Namun ahmadinejad mendapat dukungan
dari kalangan kampus, para pemuda, generasi kedua kaum revolusioner,
kaum Abadgaran atau kaum pembangun yang menguasai majelis parlemen di
Iran, dan tentau saja para penduduk miskin yang selama ini
terpinggirkan di Iran.
Pemilu
putaran pertama, nama Ahmadinejad berada di tempat ketiga setelah ali
akbar Hashemi Rafsanjani dan Mehdi Karrubi. Akhirnya, rakyat iran
memilih Ahmadinejad dengan perolehan 61% suara, sedangkan rafsanjani
35% suara. Hal ini membuktikan kalau money can’t buy anything dan
yang namanya uang, tidak selamanya bisa mewujudkan apa yang kita
inginkan. Ahmadinejad telah membuktikan from zero to hero. Mendiang
Syah Reza Pahlevi yang digulingkan melalui Revolusi Islam pimpinan
Imam Khomeini, mempunyai sejumlah istana megah. Namun saat
kepemimpinan Ahmadinejad istana hanya dijadikan museum.
Ahmadinejad
dan keluarganya menempati apartemen sederhana di kawasan menengah
bawah di Nurmagi, tenggara Teheran. Apartemen dua tingkat ini
memiliki beberapa kamar. Halaman parkirnya cukup unruk dua mobil.
Rumah ini sudah ditempati sejak dia menjadi Walikota Teheran.
Kesederhanan Sang Revolusioner tidak hanya terlihat dari kantornya.
Kesederhanaan tersebut semakin lengkap denga caranya menerima tamu
serta gaya dan kepribadannya. Beerbeda dengan dua presiden Iran
sebelumnya Khatami dan Rafsanjani yang selalu memakai jubah kebesaran
ala ayatullah. Sehari-harinya t pertama
Gaya
kepemimpinan ahmadinejad yang merakyat dan merasakan langsung beban
pendieritaan masyarakat, membawanya sebagai salah satu nominator
walikota terbaik sedunia dlam World mayor 2005 sebelum menjabat
sebagai presiden. Sebelumnya saat menjabat sebagai Gubernur Provinsi
Ardabil selama tiga taun berturut-turut, dia menyabet gelar gubernur
teladan. Kabarnya, setelah mengetahui dia masuk nominasi, ahamdinejad
bekerja jauh lebih sibuk dari sebelumnya.
Penampilannya
yang sederhana namun dalamnya berisi inilah Ahmadinejad. Ternyata dia
menguasai 4 baasa yaitu Bahasa Parsi, Arab, Inggris, dan Prancis.
Saat dilantik menajdi Presiden, ahmadinejad langsung melaksanakan
program pengayaan uranium untuk penyediaan energi di Iran. Hal ini
yang mengakibatkan pro dan kontra. Reaksi langsung dari negara barat
berupa penolakan dan PBB pun ikut juga mengeluarkan seruan agar
Ahmadinejad menghentikan pogram nuklir.
Semenjak
menjadi presiden, Ahmadinejad mempunyai hobi baru, yaitu menulis
surat. Surat pertama yang ditulisnya, ditujukan kepada Presiden AS
George W Bush surat tertanggal 8 Mei 2006 itu menjelaskn tentang apa
sebenarnya yang dilakukan Iran terhadap pengayaan uranium yang akan
dimanfaatkan untuk kepentingan positif. Suratnya hampir 18 halaman.
Selanjutnya, Ahmadinejad juga menulis surat kepada Kanselir Jerman,
Angela Markel, pada Juli tahun yang sama. Surat kedua ini berisi
pandangan ahmadinejad tentang zionis, Israel dna penderitaan warga
Palestina, dan tentu saja tentang tragedi pembantaian warga Yahudi di
Jerman yang dikatanya sebagai mitos saja. Namun tidak ada satupun
respn surat balasan.
Perjalanan
likaa-likunya sebagai pemimpin dia jalani dengan sikap sederhana,
tegas, dan kewibawaannya. Berbagai gosip dan fitnah pun pernah
menghampirinya, anamun semuanya tidak terbukti dan tidak benar
adanya. Akta pepatah semakin tinggi pucuk pohon, memang semakin kuat
anginnya.
Presiden
yang hobinya sepak bola ini menunjukkan kepemimpinannya yang moderat
dan pemaaf. Dari kalangan pemuda, wanita sampai kalangan
cendikiawanpun mengaguminya. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan
Ahamadinejad diantaranya memberikan pinjaman lunak kepada pasangan
muda, memberikan kebebasan bagi wanita untuk bekerja namun dengna
catatan tetap harus mengurus keluarganya, memberikan keterbukaan
penggunaan internet karena dianggapnya sangat positif dan adanya
pelarangan untuk menyiarkan musik-musik barat yang dianggapnya hanya
berisi kesenangan duniawi semata.
Presiden
Ahamdinejad ini juga nge-blog dan ia luncurkan di www.ahmadinejad.ir
sejak 13 Agustus 2006. Tampilaan blog didominasi warna putih dan
banner.
“Kami percaya, ketepatan penyebaran berita dan
keterangan, penting bagi pertumbuhan politik dan kesadaran, seperti
halnya hubungan baik diantara negara di dunia saat ini serta media
merupakan sumber utama penyebaran keterangan berguna”
“Saya
menyarankan, kami berdebat dengan Tuan Bush, Presiden AS, di TV yang
disiarkan langsung mengenai masalah-masalah yang terjadi, termasuk
pandangn Amerika Serikat, juga Iran. Debat ini tidak bleh disensor
agar pblik AS tahu apa yang sebenarnya terjadi”
“Jika
Anda benar-benar orang yang beriman, Tuhan akan memperlihatkan
keajaiban kepada Anda”
“Kenapa
saya harus merasakan kenyamanan kalau rakyat di sekitar saya
menderita kepanasan?”
“Bagaimana
seseorang mampu sisebut baik kalau sekian banyak orang miskin tidak
terlihat olehnya?”
“Dengan
menjaga persatuan dan kewaspadaan, negara-negara Islam selayaknya
mampu menggagalkan konspirasi-konspirasi yang bertujuan untuk
memecahbelah umat Islam”
“Kita
membutuhkan persatuan dan persaudaraan. Dunia Islam memiliki segal
potensi untuk maju. Kekayaan alam dan sumber daya manusia tersedia di
negara-negara Islam”
Respon
Pembaca:
Subhanallah...buku
“Ahmadinejad The Lion from Aradan” luar biasa. Saya merasa
termotivasi dan terinspirasi untuk menjadi seseorang pemimpin yang
kelak lebih baik. Dalam buku ini menceritakan perjalanan lika-liku
menjadi seorang pemimpin yang senantiasa memberikan keteladanan namun
ada beberapa pihak yang berusaha menjatuhkannya namun Sang
Revolusioner tetap tegar dan tangguh menghadapi gejolak kehidupannya.
Tampilan
cover buku yang sederhana membuat saya tertarik. Bahasa yang
digunakanpun mengalir dan enak dibaca, namun susunan ceritanya kurang
runtut ataukah penulis sengaja menggunakan alur maju mundur agar
lebih menarik? Namun demikian kekurangan tersebut telah terbalut
dengan segala kelebihan bahasa yang komunikatif.
by. Tin Subekti Z. D
Wednesday, 28 July 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar